- Judul al fatihah merefleksikan isinya; sebagai pengantar.
- Subjek Materi dari Al Fatihah
- Al-Fatihah, pada hakikatnya adalah doa (prayer) yang diajarkan oleh Tuhan kepada mereka yang akan melakukan studi atas Kitab-Nya
- Manusia secara natural berdo’a untuk apa yang menjadi idaman/kebutuhan hatinya (heart desires) dan hanya ketika dia merasakan pemenuhannya kepada objek yang dia tuju dalam do’a-nya
- Penempatan dalam awal Kitab, surah 1, merupakan tanda bahwa Tuhan meminta manusia untuk membaca Kitab-Nya dengan tujuan untuk menemukan petunjuk dalam hidupnya, untuk mempelajarinya secara ikhlas mencari kebenaran, dan tidak lupa bahwa sumber kebenaran adalah Allah sendiri. Posisi para pencari, adalah posisi rendah hati di hadapan-Nya
- Relasi antara Al Fatihah dengan surah-surah selanjutnya, dalam visi ini. tidak hanya sekedar sebagai pengantar dan penjelasan detail; tetapi juga merupakan bentuk do’a dan jawaban (response)
- Salah satu ajaran utama Islam adalah memulai dengan bismillah, dalam beragam aktivitas yang dijalankan. Jika dibiasakan akan menumbuhkan tiga keuntungan (benefit)
- Mencegah dirinya dari perilaku yang menyimpang (misdeed)
- Titik awal (starting point) dan orientasi mental dalam aktivitas yang dijalankannya kuat (sound)
- Mendapatkan dukungan dari Allah
- Karakter surah adalah do’a. Do’a dimulai dengan pujian. Tidak sekedar memberikan petisi, tetapi dengan tatakrama (manner); mengenali bahwa permintaan selalu dimulai dari pemahaman posisi yang unik antara dia dan Tuhan.
- Ketika kita memuji, bisa terjadi karena kualitas yang memang layak dipuji yang dimilikinya (baik kualitas itu relevan dengan kita atau tidak), atau kita memuji karena pemberian yang diberikan kepada kita. Kita memuji Tuhan dalam dua arti ini.
- Penekanannya adalah pada semua pujian dan hanya untuk Allah saja. Semua yang ada di dunia adalah pemberian-Nya semata.
- Dalam bahasa Arab, Rabb berarti (1) Tuan, Pemilik (Lord, master); (2)Pemelihara( Sustainer, Provider, Supporter, Nourisher and Gurdian); (3) Penguasa (Sovereign, Ruler, Who control and direct)
- Ketika kita terkesan secara mendalam terhadap keagungan sesuatu, kita mengekspresikan perasaan kita dalam bentuk superlatif. Jika bentuk superlatif tidak mencukupi kita mengulang bentuk superlatif itu dengan bentuk lain, yang memiliki kedekatan makna. Rahman memiliki konotasi intensitas. Kemurahan, dan kasih Tuhan terhadap ciptaan-Nya sedemikan agung, ekstensif dan tidak terbatas; sehingga tidak cukup satu kata cukup untuk mengungkapkan-Nya secara adil; sehingga Rahim ditambahkan mengikuti Rahman.
- Selain aspek kemurahan Tuhan, ditekankan juga aspek keadilan-Nya, tercermin dalam sifat-Nya sebagai Pemilik Hari Pembalasan.
- Ibadah digunakan dalam tiga makna (1) penyembahan dan pemujaan (worship/adoration) (2) kepatuhan dan ketundukan (obedience and submission) (3) pelayanan (service) dan ketaklukan (subjection).
- Relasi kita dengan Tuhan tidak hanya beribadah hanya kepada-Nya saja, tetapi juga memohon hanya kepada-Nya saja.
- Kita memohon petunjuk dalam semua aspek kehidupan yang benar, yang memberi kita pandangan yang tepat dan prinsip perilaku yang benar (sound), membebaskan kita dari doktrin dan prisip perilaku yang salah, yang mengantarkan kita pada keselamatan dan kebahagiaan.
- Penerima nikmat dari Tuhan, yang sesungguhnya, tidaklah dalam arti duniawi. Tetapi, In’am, nikmat dari Allah adalah berkah, pemberian, balasan dari perliaku yang sesuai dengan ridho-Nya.