- Al Fatihah merupakan pengantar yang sederhana tetapi komprehensif terhadap Al Qur’an. ” Sebuah himne pujian kepada Tuhan, yang indah, keagungan (grandeur) dan keserba-mencakupan. Sederhana tetapi penuh makna.”
- Bi dalam bismilah (In the name of Allah ) lebih akurat diterjemahkan dengan ‘by‘ (untuk ba al itsti’anah); bermakna ‘dengan’ (by), melalui (through); yang dapat diparafrasekan sebagai “aku mencari pertolongan kepada (assistance of …)”
- Allah adalah nama diri (proper name), bukan kata benda umum seperti god atau God. Tidak ada bentuk plural dari Allah. Konotasi kata ini adalah segala jenis atribut kesempurnaan, keindahan dalam ketidakterbatasannya; denotasinya hanya kepada satu dan hanya satu Tuhan, Sang Absolut, Tertinggi (Supreme), Lembut (Tender), Kuat (Mighty), Penuh Keramahan (Gracious), dan Welas Asih (Compassionate).
- Kata God adalah kata umum untuk objek penyembahan relijius personal yang diaplikasikan kepada segala sesuatu yang super-human (dalam mitologi) yang memiliki kekuasaan atas manusia dan alam; juga berarti ‘yang dituju dan disembah melalui korban’ (what is invoked and what is worshipped by sacrifice);
- Rahman (Compassionare), pemilik kasih dan sayang dalam derajat tertinggi. Rahman hanya mengekspresikan kasih Tuhan kepada manusia bukan kasih manusia kepada manusia atau kepada-Nya. Kosa kata ini terlalu kuat untuk diterapkan kepada manusia.
- Relasi Tuhan kepada manusia adalah relasi cinta, simpati, konsern, kasih dan sayang; par excellence (murni).
- Bismillahir Rahmani Rahim ini juga kontras dengan formula pembukaan (introductory formula) secara politeistik dalam Kritianitas
- Hamd, bukan cuma pujian tetapi juga mengimplikasikan kekaguman (admiration), dan mengimplikasikan pengagungan dan penghormatan. pada objek yang dipuji; dan kerendahan hati (humility), ketundukan (submissiveness) pada pihak yang memuji.
- Semua puji bagi Allah (saja) merupakan konsep monoteistik.
- Rabb, menunjuk pada kedaulatan (sovereign), juga penopang (the Sustainer), pemelihara (the Nourisher), pengatur (the Regulator), penyempurna (the Perfector). Relasi Tuhan dengan ciptaan-Nya adalah relasi Penguasa terhadap yang dikuasai, bukan relasi ‘bapak-anak’,
- Tuhan, Rabbul ‘alamin, bukan tuhan tribal atau tuhan nasional, bukan tuhan antropomorfik sebagai bapak di Surga. Satu Tuhan, implikasinya satu kemanusiaan.
- Rahman, Pemurah. Rahim, ekspresi dari kekonstanan dengan sesuatu yang intensif dua kata yang menyatakan intensifitas (mirip seperti pola ghadhab ..gadhban ; ‘alam ‘aliim)
- Rahman dan Rahim berakar pada kata rahmah yang menunjuk arti lemah lembut (tenderness), kemurahan hati (beneficence), kasih; rahmah mengandung ide mengenai cinta dan kasih. Dua kata (Rahman dan Rahim) ini ada dalam bentuk intensif. Rahman, denotasinya pada kasih pada semua cintaan-Nya secara umum, sedang Rahim denotasinya pada hamba-Nya secara khusus.
- Atribut Rahmat dapat dipahami dari analisis berikut (1) Pemberian-Nya sebelum kebutuhan manusia secara efektif muncul (2) Perhatian-Nya terhadap kesejahteraan manusia dalam hidup dan matinya (3)Kasih-Nya terhadap permintaan tolong manusia (4) Sifat-Nya yang memberi terus kepada manusia
- Malik, pemilik kuasa penuh untuk memaafkan dan mengampuni, sekaligus menghukum yang berasalah
- Iyyaka, didahulukan untuk penekanan. Tidak ada anak tuhan dalam Islam. Tidak pula penyembahan atas malaikat. Tekanan monoteistik dalam sembahyang (prayer). Tidak sekedar penyembahan saja yang harus murni (ikhlas/tauhid), tetapi permohonan yang diarahkan kepada selainnya juga terlarang
- Ihdina, lebih luas dari ‘showing us the way’; bukan hanya penunjukan jalan yang benar, tetapi juga secara aktual bisa mencapai tujuan, menyertai dalam perjalanan dan memandu-nya tetap dalam jalan itu.
- Mereka yang diberi nikmat didefinisikan secara negatif dengan mereka yang tidak tertimpa murka Tuhan karena secara sadar memilih jalan yang salah, dan bukan mereka yang sesat, yang melenceng dari jalan yang lurus karena kurangnya keseriusan dalam mendalami kebenaran (secara pemikiran, konsepsi)