Abul Kalam Azad adalah salah seorang tokoh nasionalis India, pernah menjabat sebagai menteri pendidikan India dari tahun 1947 – 1958. Terlepas dari preferensi politiknya, yang kadang berseberangan dengan tokoh-tokoh yang menjadi inspirator politik Islam, Abul Kalam Azad juga merupakan salah satu penerjemah Al Qur’an ke dalam bahasa Urdu yang sangat diakui, yang diberi nama Tarjuman Al-Qur’an. Pengantarnya terkait dengan Al-Qur’an yang merupakan tafsir atas surat Al Fatihah cukup terkenal di dunia ini, terjemahan karya ini juga dapat ditemui dalam bahasa Indonesia.
Komentar Terkait Kisah Ashabul Kahfi
Bagi Azad peristiwa Ashabul Kahfi terkait dengan fenomena asketisme, pertapaan; penarikan diri banyak pemeluk Kristianitas di abad-abad awal dari kehidupan ramai, melakukan pemisahan diri di tempat terpencil, berpindah-pindah tempat hingga meninggal dunia (bahkan dalam posisi yang seperti masih hidup, ketika mereka duduk-mereka berbaring-masih membuka mata dsb). Fenomena asketisme dan pengucilan diri ini merupakan respons terhadap perlakuan buruk, persekusi yang mereka terima dari penduduk non-kristian (mayoritas). Bagi Azad ashabul kahfi adalah bagian dari fenomena ini. Azad memilih menafsirkan tidur mereka, sebagai terisolasinya mereka dari informasi dunia luar; memutus diri dari dunia luar. Anggapan mereka yang melalui tempat itu, mungkin mengira mereka hidup; walaupun sebagian mereka telah meninggal. Sasaran Quran menurut Azad adalah menggambarkan kelompok Kristian yang penuh ketabahan dalam melalui tribulasi secara heroik.
Ar-raqim menurut Azad adalah nama kota. Menurutnya sebagian tabiin memiliki opini ini. Namun karena tidak dikenal nama kota seperti ini dalam sejarah, bisa didekati secara etimologis; arti raqim adalah tulisan atau pahatan. Sebagian komentator menafsirkannya sebagai inskripsi, prasasti. Mengacu pada taurat, kata raqim ditemukan disana sebagai nama kota; yang selanjutnya berubah nama menjadi Petra atau Betra.
Dzulqarnain, Siapa Dia ?
Beberapa isu yang perlu dipertimbangkan dalam menjawab pertanyaan di atas.
- Tokoh ini sudah dikenal di kalangan Yahudi sebagai Dzulqarnain
- Tokoh ini dikenal sangat berkuasa, menguasai beberapa negeri
- Tokoh ini mengadakan beberapa ekspedisi penaklukan, satu ke arah barat, satu ke arah timur negerinya. Daerah ketiga adalah sebuah lembah yang terancam oleh Gog dan Magog,
- Dalam lembah ini sang tokoh membangun tembok penghalang bagi Gog dan Magog
- Dzulqarnai adalah raja yang adil
- Dia dikenal sebagai orang bertakwa dan pencinta kebenaran, percaya pada hari akhir.
- Dia tidak mementingkan diri sendiri.
Banyak penafsir menyebutkan bahwa Alexander The Great adalah Dzulqarnain. Tetapi ini pendapat lemah diukur dengan kriteria di atas. Alexander adalah paganis, tidak bertakwa, tidak dikenal adil.
Klu untuk menentukan siapa tokoh ini bisa didapatkan dari kisah mimpi Nabi Daniel di pengasingannya di Babilonia (lihat dalam Taurat). Tafsiran mimpinya mengenai dua tanduk, adalah negeri Media dan Persia. Interpretasi mimpi ini juga merupakan berita gembira bagi umat Yahudi ketika itu yang akan kembali ke Palestina, dan kembalinya kejayaan mereka.
Ini berlangsung pada masa Cyrus. Dia menyatukan Media dan Persia. Jadilah dia pemilik dua tanduk. Tentu saja ini adalah sebuah praduga kuat semata. Tetapi riset 1838 menampilkan bahwa istilah pemilik dua tanduk ternyata adalah istilah yang muncul di negeri Persia, yang sudah digunakan sejak kepemimpinan Cyrus. Inilah Dzulqarnain; Cyrus atau Khusro atau Kaikhusro.
Berikut adala gambaran sejarah tentang Cyrus (yang bisa dibandingkan dengan kriteria Quran di atas). Penaklukan Babilon oleh Cyrus menandai permulaan sejarah Bani Israel baru; yang di-nubuatkan oleh Isaiah (160 tahun sebelumnya), juga oleh Jeremiah 60 tahun sebelumnya. Cyrus dan Daniel ada pada masa yang sama, dan bertemu. Daniel sendiri telah dinubuatkan kejadian ini oleh Isaiah. Cyrus menyatakan dia mendapatkan inspirasi Tuhan untuk membangun kembali kuil Sulaiman, yang dihancurkan oleh Nebukadnezar sebelumnya. Dalam literatur Yahudi, Cyrus dikenal sbegai hamba pilihan Tuhan sebagai instrumen restorasi mereka di tanah Palestina. Cyrus meninggal 529 SM. Kualitas keadilan, dan belas kasih seorang penakluk juga dicatat oleh Herodotus dan Xenophon. Dari pengakuan kaum Yahudi maupun berita Yunani ini pastilah kualitas personalnya sangat eksepsional.
Agama Cyrus. Apa agama yang diikuti Cyrus ? Sejarah mencatat Cyrus sezaman dengan Zoroaster dan menjadi pendukung keyakinan itu. Dia tidak saja meremajakan Persia, tetapi juga memuliakan keyakinan Magian kuno yang dibawa oleh Zarathustra atau Zoroaster. Apa keyakinan Zoroaster ? Quran menyebut Cyrus meyakini keesaan Tuhan dan hari akhir. Bagaimana menjelaskan ini ? Apakah berarti keyakinan Zoroaster adalah keyakina yang sama yang diatributkan pada Cyrus. Penelitian terhadap ajaran Zoroaster (yang genuine, asli) akan membuat ini jelas : bahwa ia percaya pada Tuhan dan perlunya tindakan benar (amal salih) bagi manusia. Asosiasi pemujaan api kepadanya adalah hal yang muncul belakangan dalam sejarah; yang muncul bersama kebangkitan keyakina Magisme (pada masa Sasanid).
Sebelum Zoroaster, keyakinan yang dipeluk oleh penduduk Media adalah keyakinan model Arya (Indo-Eropa); awalnya adalah penyembahan terhadap manifestasi alam, kemudian berkembang menjadi institusi penyembahan matahari, hingga menjadi penyembahan api. Bagi bangsa Yunani (keturunan Arya mereka), konsep penyembahan dewa tertentu telah menjadi adat istiadat (dewa yang bisa berbuat baik dan buruk kepada manusia). Aryan Iran secara bertahap juga menyembah dewa-dewa; tetapi mereka membagi dewa itu menjadi dua; yang merepresentasikan kekuatan baik dan yang merepresentasikan kekuatan jahat. Yang pertama merepresentasikan cahaya, yang kedua kegelapan. Menurut ajaran kuno Iran ini terjadi konflik antara cahaya dan kegelapan; dan mereka menjadikan apa saja sebagai cahaya apa yang berasal dari matahari dan yang muncul dari nyala api di bumi. Dalam keyakinan Iran kuno ini, konsep baik di sini tidak bersifat spiritual; tetapi berkonotasi kebaikan material atau kesenangan material.
Penyembahan matahari secara bertahap menjadi istitusi yang baku, yang dijalankan oleh kelas pendeta yang dikenal sebagai Magus, dalam bahasa arab Majus. Dari sinilah sistem penyembahan api dikenal sebagai Magisme.
Zoroaster menolak percaya pada Magisme. Dia mendakwahkan kepercayaan yang benar kepada Tuhan dan pada hari akhir, dan mengajak manusia berbaik (hidup yang benar). Tuhan kebaikan dan tuhan kejahatan tidaklah eksis, Zoroaster menekannkan Satu Tuhan saja, yang dikenal sebagai Ahura Mazda. Dialah sendiri Cahaya, Yang Suci, Yang Benar, Yang Bijaksana, Maha Kuasa, Maha Pencipta. Tidak ada satupun seperti-Nya. Kekuatan kebaikan, yang selama ini disembah manusia, adalah ciptaan Tuhan satu ini; dan yang kekuatan jahat adalah daya jahat dalam kehidupan (ahriman). Zoroaster menekankan juga untuk hidup secara baik, benar (amal salih). Dia tidak melepaskan moralitas dari agama seperti yang dilakukan orang Yunani. Bagi dia, moralitas adalah agama itu sendiri. Agama tidak ekslusif bagi satu bangsa. Agamanya bukan agama ritual semata seperti agama Greek.
Pada abad ke-4 SM, keruntuhan Zoroaster dimulai. Mulai bangkitnya Magisme kuno dan juga pengaruh dari luar. Pada saat Alexander menyapu Iran, teks asli Zend Avesta dihancurkan; sebagaimana penghancuran teks Taurat oleh Nebukadnezar. Setelah 5 abad, ketika Wangsa Sasanid berkuasa, Babkani menyiapkan salinan baru atas Avesta; sebagaimana Ezra mengkompilasi Taurat setelah kembali ke Palestina dari pengasingan di Babilonia. Tetapi ajaran asli Zoroaster telah hilang; versi baru Avesta adalah campuran dari Magism, Zoroastrinisme, pemujaan Yunani.
Apakaha Dzulqarnain seorang Nabi ? Azad berkesimpulan begitu.
Siapa Gog dan Magog ? suku di asia tengah; suku nomad Mongolia.