Arkian, arnab sang kelinci menantang seekor kura-kura lomba lari. Arnab, sang kelinci, sudah berlari setengah tujuannya. Terbertiklah niatnya untuk beristirahat sejenak di bawah pohon rindang; pikirnya kura-kura kan lambat jalannya, tak sebanding dengan kemampuannya sebagai pelari ulung. Merendahkan sikapnya, mungkin tidak terucap; tapi alam pikirnya mengiyakannya. Apalagi emosi jiwanya, yang menepuk dada kedigjayaannya. Tertidurlah si arnab.
Sementara itu, dalam keterbatasan fisik yang dimilikinya, kura-kura disiplin menempuhi jauhnya jarak ke tujuannya. Gembira dia menjalani lelah. Gagal berlomba dengan arnab mungkin sudah diprediksinya, tetapi pantang baginya berhenti sebelum tiba di tujuannya. Beberapa langkah lagi garis finish akan dicapainya.
Terbangun arnab, dilihatnya riuh rendah suara penonton mengelu-elu si kura-kura. Terperangah arnab. Si kura kura telah menyentuh garis finish lomba.