Arkian, seorang Raja berkeinginan mengabadikan warisan pemerintahannya dengan bangunan istana megah yang menimbulkan decak kagum semua orang.
Sinnimar sang arsitek jenius diminta untuk membuat istana bagi Raja. Visi, desain, perencanaan dibuat; konstruksi dipancangkan, dan berdirilah istana megah dan indah. Tak tertandingi di senatero negeri, maupun di mancanegara.
Terbetik keinginan sang Raja untuk tidak tersaingi kemegahan istananya oleh raja-raja di negeri lain.
Suatu hari, diundanglah Sinnimar beranjangsana ke istana raja yang pernah di-arsitekinya. Sambil berjalan di lorong istana yang ada pada ketinggian, mengobrollah mereka. Raja, “Sinnimar, adakah istana lain di dunia ini yang seindah ini ? ‘Tidak ada paduka.’ “Adakah arsitek lain yang mampi membangun istana seperti ini selain engkau ?”. Termangu sejenak Sinnimar, kemudian menjawab, ‘Tidak ada paduka.’
Seketika, berteriak sang Raja, ” Pengaawaaaal, lemparkan Sinnimar dari atas istana ini.”
Begitulah, balasan bagi Sinnimar. Rakyat di negeri ini memiliki peribahasa, ‘air susu dibalas air tuba’. Adakah hikmah-pengetahuan lain yang dapat kita gali ?